<h3> <img src="/assets/CKImages/images/melek (2).png" style="margin-right: 10px; float: left; width: 450px; height: 265px;" /><strong>Angka Melek Huruf </strong></h3> <p style="text-align: justify;"> Salah satu dasar utama bagi seseorang dalam upayanya  untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan adalah kemampuan membaca dan menulis atau disebut juga dengan “Melek Huruf”.  Hal ini dikarenakan sebagian besar informasi dan ilmu pegetahuan disajikan melalui media cetak / tulisan, seperti buku ilmiah, buku pelajaran, koran, majalah dan sebagainya. Angka melek huruf merupakan ukuran terpenting dari indikator pendidikan dalam penghitungan indek pembangunan Gender. Dalam penghitungan indikator pendidikan angka melek huruf atau kemampuan membaca dan menulis diberi bobot dua kali lipat dibandingkan indikator rata - rata lama sekolah.  Ini menunjukkan kemampuan membaca dan menulis sangat penting karena dengan kemampuan ini seseorang akan lebih mudah menerima pembelajaran / pembaharuan.  Angka melek huruf mencerminkan kemampuan penduduk membaca dan menulis baik dalam bentuk huruf latin dan huruf lainnya ( arab, cina, jawa dan lain – lain ) yang dinyatakan dalam persen ( seperti terlihat dalam Tabel 2.9 ).</p> <p style="text-align: justify;"> Berdasarkan Tabel 2.9. tersebut terlihat bahwa persentase buta huruf perempuan lebih tinggi dibandingkan laki - laki.  Penduduk perempuan usia 15 tahun keatas yang buta huruf sekitar 3,70 persen, jadi dalam 100 penduduk perempuan usia 15 tahun keatas sekitar  4 orang buta huruf sedangkan penduduk laki - laki sebesar 0,84 persen, dapat diartikan dalam 100 penduduk laki - laki usia 10 tahun keatas hanya sekitar 1 orang yang buta huruf. Demikian juga, jika dilihat data tahun terakhir persentase penduduk 15 tahun keatas yang buta huruf memperlihatkan persentase penduduk perempuan yang buta huruf lebih tinggi daripada penduduk laki - laki Tabel 2.9.</p>
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Kemampuan Membaca dan Menulis Tahun 2016
07 Sep 2018