<h3> <img height="333" src="/assets/CKImages/images/kesehatan (2).png" style="margin-right: 10px; float: left;" width="444" />Kesehatan</h3> <p style="text-align: justify;"> Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Secara individu, kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan tingkat fungsional dan atau efisiensi metabolisme organism manusia.</p> <p style="text-align: justify;"> Penduduk suatu daerah / negara dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat kesehatannya juga tinggi. Sebaliknya, apabila tingkat kesehatannya rendah, kualitas penduduknya juga dinilai rendah. Pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata, mudah dan murah. Tingkat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh faktor perilaku individu, keturunan, pelayanan kesehatan dan lingkungan. Dalam kaitannya dengan Gender, tampaknya factor - faktor yang bisa mempengaruhi derajat kesehatan tersebut adalah perilaku individu, lingkungan dan pelayanan kesehatan.  Keadaan kesehatan masyarakat juga merupakan indikator tingkat kesejahteraan masyarakat dimana semakin baik kesehatan masyarakat, maka kesejahteraan masyarakat tersebut akan semakin baik pula dan sebaliknya.  Kesehatan merupakan faktor penting dalam peningkatan kualitas hidup perempuan dan generasi penerus. Perempuan secara kodrati memiliki fungsi - fungsi reproduksi yang berbeda dengan laki - laki yaitu haid, hamil, melahirkan dan menyusui. Kondisi ini merupakan suatu proses yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan dirinya dan anak yang dikandung dan dilahirkannya.</p> <p style="text-align: justify;"> Tujuan pembangunan yang terkait langsung dengan kesehatan perempuan, adalah angka harapan hidup perempuan dibandingkan laki – laki :  meningkatkan kesehatan ibu, menurunkan angka kematian anak, penggunaan alat kontrasepsi, dan memerangi penyakit menular ( HIV / AIDS dan Demam Berdarah  ).  Kualitas hidup perempuan sebetulnya merupakan kondisi dasar yang ikut mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas generasi penerusnya.  Kualitas kesehatan ibu yang rendah pada gilirannya akan menghasilkan anak yang tumbuh kembangnya tidak sempurna. Jadi kesehatan sebenarnya sudah harus diperhatikan semenjak anak dalam kandungan sampai pada masa tuanya. Tingkat kesehatan pada masa kehamilan, balita dan anak - anak sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental, sedangkan pada masa mereka dewasa dan lansia berpengaruh pada tingkat aktivitas dan produktivitasnya.</p> <p style="text-align: justify;"> Kesehatan berimplikasi pada produktifitas perorangan dan kelompok, sehingga pembangunan dan berbagai upaya di bidang kesehatan diharapkan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat serta tidak diskriminatif dalam pelaksanaannya, yang berarti program di bidang kesehatan untuk laki-laki dan perempuan harusnya sama. Berdasarkan UU.No. 23/1992,tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajatkesehatan yang tinggi. Salah satu program pemerintah dalam mewujudkan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk adalah peningkatanpelayanan kesehatan yang didukung oleh sarana dan prasarana kesehatan yang memadai di tiap Kecamatan.</p> <p style="text-align: justify;"> Pencapaiantujuan pembagunan kesehatan tersebut dirumuskan dalam program Panca Karsa Husada yaitu:(a) peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan,(b) perbaikan terhadap lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan,(c) pengingkatan status gizi masyarakat,(d) pengurangan penyakit dan kematian,dan (e) pembangunan keluarga sehat sejahtera dengan diterimanya norma keluarga kecil yangsejahtera.</p> <p style="text-align: justify;"> Indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan  Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yaitu : (1). Menurunnya angka kematian ibu ( AKI ) dari 96.83 per 100.000 Kelahiran Hidup menjadi 85 per 100.000 Kelahiran Hidup (2). Menurunnya angka kematian balita ( AKABA ) dari 3.87 per 1000 Kelahiran Hidup menjadi 2.99 per 1000 Kelahiran Hidup (3). Menurunnya persentase Prevalensi kekurangan gizi ( <em>under weight </em>) pada anak balita dari 12,5 persen menjadi 10 persen (4). Angka Kematian Demam Berdarah Dengue ( DBD ) dari 0,25 persen menjadi 0,22 persen. ( Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, 2016 ). Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Badung Tahun 2012 - 2016 disajikan pada Tabel 3.1.</p>
Statistik Kesehatan
07 Sep 2018