Statistik Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Badung Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014-2016

<h3> <img src="/assets/CKImages/images/apsss (2).png" style="margin-right: 10px; float: left; width: 500px; height: 400px;" /> Angka Partisipasi Sekolah</h3> Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin besar jumlah penduduk yang berkesempatan mengenyam pendidikan. Namun demikian meningkatnya APS tidak selalu dapat diartikan sebagai meningkatnya pemerataan kesempatan masyarakat untuk mengenyam pendidikan. Formula yang dipergunakan untuk mengukur APS adalah sebagai berikut : APS (7-12) = {(Jumlah penduduk berumur 7 - 12 tahun yang masih sekolah : Jumlah penduduk umur 7 - 12 tahun) X 100 } APS (13-15) = {(Jumlah penduduk berumur 13 - 15 tahun yang masih sekolah : Jumlah penduduk umur 13 - 15 tahun) X 100} APS (16-18) = {(Jumlah penduduk berumur 16 - 18 tahun yang masih sekolah : Jumlah penduduk umur 16 - 18 tahun) X 100} Misalkan Angka Partisipasi Sekolah ( APS ) penduduk usia 7 - 12 tahun di Kabupaten A adalah sebesar 96 persen. Hal ini berarti masih ada 4 persen penduduk berusia 7 - 12 tahun yang tidak bersekolah. Angka APS Kabupaten Badung yang dirinci berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 2.6. Berdasarkan Tabel 2.6, terlihat bahwa APS untuk jenjang pendidikan tingkat SD sampai dengan tingkat SMP untuk anak perempuan dan laki - laki berimbang, tapi untuk tingkat SMA dan Perguruan Tinggi APS laki - laki lebih tinggi dari pada perempuan. Kondisi ini berarti bahwa kesetaraan gender sudah terjadi di Kabupaten Badung untuk pendidikan tingkat SD dan SMP, yaitu penduduk umur 7 - 15 tahun baik laki - laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama mengenyam pendidikan di tingkat SD dan SMP. Angka mendekati 100% pada APS tingkat SD dan SMP menunjukkan penduduk umur 7- 15 tahun sudah mengenyam pendidikan sesuai umurnya.  APS untuk jenjang pendidikan tingkat SMA sampai dengan tingkat Perguruan Tinggi untuk anak laki - laki lebih tinggi dari pada perempuan. Hal ini menunjukkan penduduk umur 16 - 24 tahun terjadi ketimpangan dalam mengenyam pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi, ini kemungkinan disebabkan karena banyak perempuan tamat SMP dan SMA langsung kerja, tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.