<h3> <img src="/assets/CKImages/images/IMG_20180322_081056.jpg" style="margin-right: 10px; float: left; width: 100px; height: 100px;" /><span style="font-size: 14px;"><u><strong>Bina Keluarga Balita</strong></u></span><br /> <br /> <br />  </h3> <p> <strong>Dasar Hukum Program Bina Keluarga Balita Anak</strong></p> <ul> <li> Undang-undang nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Perkembangan Keluarga pasal 48 ayat 1</li> <li> Peraturan Kepala BKKBN nomor 72 Tahun 2010 tentan organisasi dan tata kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional</li> <li> MoU Kantor PP dan PA dengan BKKBN</li> <li> Instruksi Kepala BKKBN nomor 461/HK.010/F4/2008 tentang Pelaksanaan Program Aksi BKB</li> </ul> <p> <strong>Ciri-ciri utama Program BKB</strong></p> <ol> <li> BKB memusatkan pada cara pembinaan usia balita karena merupakan periode kritis dalam pembentukan kepribadian individu</li> <li> BKB menekankan pada aspek mental, intelektual, emosional, sosial dan moral</li> <li> Ibu dan anggota keluarga melaksanakan pembinaan tumbuh kembang balita di rumah</li> <li> Menggunakan media interaksi</li> </ol> <p> <strong>Ciri-ciri khusus Program BKB</strong></p> <ol> <li> Menitik beratkan pada pembinaan orangtua dan angota keluargga lainnya yang memiliki anak balita</li> <li> Membina tumbuh kembang balita</li> <li> Menggunakan alat bantu dalam hubungan timbal balik antara orangtua dan anak berupa alat permainan (Alat Permainan Edukatif/APE, cerita, dongeng, nyanyian) sebagai perangsang tumbuh kembang anak</li> <li> Menitik beratkan perlakuan orangtua yang tidak membeda-bedakan anak laki dan perempuan</li> </ol> <p> <strong>Prinsip dasar BKB</strong></p> <ol> <li> Orangtua terutama ibu adalah pendidik pertama dan utama</li> <li> Usia balita merupakan usia yang paling menentukan perkembangan kepribadian manusia selanjutnya</li> <li> Umur dan kemampuan anak penting diperhatikan dalam pembinaan tumbuh kembang balita</li> <li> Pembinaan tumbuh kembang balita dilakukan secara terus menerus dan menyeluruh</li> </ol> <p> Tujuan umum BKB adalah Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap orangtua serta anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang secara menyeluruh dan terpadu guna mencapai tumbuh kembang yang optimal. Sasaran BKB secara langsung adalah orangtua yang memiliki balita dan secara tidak langsung juga anggota keluarga yang lain, tokoh masyarakat, tokoh agama, dll (organisasi profesi, LSM).</p> <p> <strong>Manfaat mengikuti BKB</strong></p> <p> Bagi orangtua :</p> <ol> <li> Pandai mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak</li> <li> Luas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak</li> <li> Meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik BALITA</li> <li> Lebih baik dalam cara pembinaan anak</li> <li> Lebih banyak / dapat mencurahkan perhatian pada anaknya sehingga tercipta ikatan batin antara anak dan orangtua</li> <li> Akan tercipta keluarga yang BERKUALITAS</li> </ol> <p> Bagi anak, anak akan tumbuh dan berkemban sebagai anak :</p> <ol> <li> Bertaqwa kepada Tuhan YME</li> <li> Berkepribadian luhur</li> <li> Tumbuh dan berkembang secara optimal</li> <li> Cerdar, terampil dan sehat</li> <li> Memiliki dasar kepribadian yang kuat, guna perkembangan selanjutnya</li> </ol> <p> <strong>Bentuk layanan pada BKB</strong></p> <ul> <li> Penyuluhan kepada orangtua meliputi semua materi pengasuhan tumbuh kembang balita</li> <li> Pertemuan dengan keluarga balita minimal sebulan 2 kali</li> <li> Stimulasi aspek-aspek perkembangan dengan menggunakan APE sesuai kelompok usia</li> <li> Menggunakan KKA sebagai alat pantau perkembangan anak</li> <li> Melakukan rujukan bila anak mengalami gangguan tumbuh kembang</li> <li> Seluruh materi (sesuai klp usia) diselesaikan dalam waktu 1 tahun</li> </ul> <p> Peserta BKB dikelompokkan menjadi 5 atau 6 kelompok umur dan pertemuan minimal 1 kali setiap bulan yang membahas 7 aspek perkembangan dan topik lain yang relevan. Tanpa tempat khusus, dapat dilakukan dimana saja.</p> <p> Siapakah kader BKB? Kader BKB adalah anggota masyarakat yang telah mendapat latihan tentang BKB serta menjalankan tugas dengan sukarela.</p> <p> Kader per kelompok umur :</p> <ol> <li> Kader inti bertugas sebagai penyuluh yang menyampaikan materi kepada orangtua dan bertanggung jawab atas jalannya penyuluhan</li> <li> Kader piket bertugas mengasuh anak balita yang ikut orangtuanya ke tempat penyuluhan</li> <li> Kader bantu bertugas membantu tugas kader inti atau kader piket demi kelancaran tugas mereka, dan dapat menggantikan tugas apabila kader inti / piket berhalangan</li> </ol> <p> <strong>Tugas utama kader </strong></p> <ul> <li> Memberikan penyuluhan</li> <li> Mengadakan pengamatan perkembangan PST BKB</li> <li> Memberikan pelayanan</li> <li> Mengadakan kunjungan rumah</li> <li> Memotivasi orangtua untuk merujuk anak yang mengalami masalah</li> <li> Membuat laporan kegiatan</li> </ul> <p> <strong>Sikap kader</strong></p> <ul> <li> Ramah, menghargai para orangtua / peserta BKB</li> <li> Mendorong dan mengajak orangtua / peserta BKB untuk menerapkan bahan-bahan yang baru dipelajari</li> <li> Tidak bersikap menggurui, bersama orangtua / peserta BKB mencari cara terbaik yang dapat diterapkan</li> <li> Mendorong orangtua / peserta BKB untuk berbagi pengalaman tentang cara-cara pembinaan balita</li> <li> Tidak membedakan antara peran ayah dan peran ibu dalam mengasuh dan mendidik anak</li> </ul> <p> <strong>Mekanisme Pelaksanaan Pertemuan</strong></p> <ol> <li> Materi Pertemuan<br /> Pertemuan 1 : Pengasuhan dan Pengembangan Anak Usia Dini<br /> Pertemuan 2 : Peran orangtua dalam pembinaan balita<br /> Pertemuan 3 : Pertumbuhan dan perkembangan balita<br /> Pertemuan 4 : Media interaksi orangtua dan anak<br /> Pertemuan 5 : Gerakan kasar dan gerakan halus<br /> Pertemuan 6 : Komunikasi aktif dan komunikasi pasif<br /> Pertemuan 7 : Kecerdasan dan menolong diri sendiri<br /> Pertemuan 8 : TLS dan perkembangan moral / agama<br /> Pertemuan 9 : Diskusi</li> <li> Waktu<br /> Pertemuan penyuluhan dilaksanakan minimal setiap dua minggu sekali (2 kali/bulan) sehingga seluruh materi dapat diselesaikan</li> <li> Tempat<br /> Tempat kegiatan ditentukan secara musyawarah bersama antara kader dan peserta</li> <li> Materi<br /> Materi penyuluhan dengan menggunakan buku / modul</li> <li> Tatalaksana penyuluhan<br /> a. Pembukaan (minimal 10 menit)<br /> b. Inti (minimal 30 menit)<br /> c. Penutup (minimal 10 menit)</li> </ol> <p> Kegiatan utama yang dapat dilakukan oleh orangtua terhadap anak balitanya, yaitu : mendongeng / bercerita, musik dan lagu / nyanyian dan gerak, kegiatan berman, alat permainan</p> <p> <strong>Aspek Perkembangan Anak </strong></p> <ul> <li> Perkembangan Gerakan Kasar</li> <li> Perkembangan Gerakan Halus</li> <li> Komunikasi Pasif (Mengerti Isyarat)</li> <li> Komunikasi Aktif (Mengungkapkan Keinginan)</li> <li> Perkembangan Kecerdasan</li> <li> Kemampuan Menolong Diri Sendiri</li> <li> Kemampuan Bergaul / Bersosialisasi</li> </ul> <p> <span style="font-size: 10px;"><strong>admin bidang dalduk</strong></span></p>
BINA KELUARGA BALITA
22 Aug 2018