<h3> <img src="/assets/CKImages/images/bupati-badung-nyoman-giri-prasta(1).jpg" style="margin-right: 10px; float: left; width: 100px; height: 100px;" /><span style="color: rgb(128, 0, 0);"><span style="font-size: 14px;"><u><strong>Workshop Kesehatan Reproduksi Gandeng Desa Pekraman</strong></u></span></span></h3> <p> Guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra kerja tentang permasalahan kesehatan reproduksi dan penanganannya, Perwakilan BKKBN Provinsi Bali menggelar Workshop Kespro Bagi Mitra Kerja dan Stakeholders tingkat provinsi dan kabupaten/kota, bertempat di Hotel Inna Bali Denpasar.</p> <p> Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ida Bagus Wirama, S.H., M.Kes menyampaikan tentang kaitan antara program KB dengan kesehatan reproduksi. "Sesuai dengan hasil International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo, Mesir tahun 1994, bahwa kampanye tentang KB perlu dilakukan melalui pendekatan hak-hak reproduksi manusia. Hal ini karena KB merupakan bagian dari kesehatan reproduksi manusia," ujarnya.</p> <p> Menurut Wirama, kader dan tokoh masyarakat sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan program pemerintah. "Kader dan tokoh masyarakat sangat penting peranannya dalam menjembatani pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan wawasan tentang kesehatan reproduksi, sehingga bisa mensosialisasikan di masyarakat," imbuhnya.</p> <p> Kepala Bidang KB dan KR, Drs. Ida Putu Mudita, M.Si, ditemui usai acara pembukaan menyampaikan tujuan diadakan kegiatan workshop ini. "Tujuan kegiatan ini untuk menyadarkan kita semua tentang kesehatan reproduksi merupakan masalah bersama dan penanganannya pun dilakukan secara bersama. Jadi sesuai UU no 23 tahun 2014, bahwa untuk mensosialisasikan Kespro ini diharapkan peran serta organisasi kemasyarakatan, termasuk Desa Pekraman," ujarnya.</p> <p> Menurut Mudita, keterlibatan Desa Pekraman dalam ikut menangani masalah kesehatan reproduksi sangat besar. Hal ini sangat penting, berkaitan dengan banyaknya masalah yang ada di masyarakat, seperti HIV AIDS, penyakit IMS dan lain sebagainya.</p> <p> Keterlibatan desa pekraman di bidang kesehatan reproduksi sangat besar, sebagai contoh ada di suatu wilayah desa pekraman yang membuat pengumuman dilarang membangun kafe remang-remang. hal ini sangat efektif.</p> <p> Kegiatan workshop ini dihadiri oleh setidaknya 70 peserta yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Majelis Utama Desa Pekraman, TP.PKK, Dinas PP dan PA, IBI tingkat provinsi dan 9 kabupaten kota se-Bali. Hadir sebagai narasumber adalah dr. Bayu Ningrat, Sp.Og yang menyampaikan materi 1000 hari pertama kehidupan.</p> <p> <strong><span style="font-size: 10px;">admin bidan dalduk</span></strong></p>
WORKSHOP KESEHATAN REPRODUKSI
15 Aug 2018