<p> <strong>Kenakalan Remaja</strong></p> <p> <strong>A. Pengertian Kenakalan Remaja</strong></p> <p> Kenakalan Remaja dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang dilakukan oleh para remaja untuk berbuat onar. Kondisi ini merupakan kondisi patologis, karena para remaja tersebut berbuat atau bertindak di luar batas norma-norma hokum yang berlaku serta merugikan lingkungan sosialnya.</p> <p>  </p> <p> <strong>B. Macam-macam Jenis Kenakalan Remaja</strong></p> <p> 1. Penggunaan narkoba</p> <p> 2. Minum-minuman keras</p> <p> 3. Perjudian</p> <p> 4. Seks Bebas</p> <p> 5. Penganiayaan</p> <p> 6. Bolos Sekolah</p> <p> 7. Perkelahian atau tawuran</p> <p> 8. Penipuan</p> <p> 9. Pemerasan</p> <p> 10. Pencurian</p> <p> 11. Balapan liar</p> <p> 12. Pembunuhan dengan latar belakang geng/kelompok</p> <p> 13. Bullying</p> <p>  </p> <p> <strong>C. Penyebab Kenakalan Remaja</strong></p> <p> <strong>Faktor Internal :</strong></p> <p> 1. Krisis Identitas</p> <p> Idealnya, seorang remaja akan selalu mencari jati diri di dalam lingkungannya saat ia beranjak remaja sebelum ia memasuki usia dewasa. Oleh karena itu, dalam mencari jati diri ini, seringkali remaja jatuh ke dalam krisis identitas yang membuat mereka terdorong untuk melakukan tindakan kriminal.</p> <p> 2. Kontrol Diri yang Lemah</p> <p> Remaja yang tidak dapat membedakan mana perbuatan baik dan buruk akan mudah sekali terpengaruh untuk berbuat nakal. Akan tetapi, bagi remaja yang sudah dapat membedakan perbuatan baik dan buruk juga bias terjerumus ke dalam perbuatan buruk jika tidak dibarengi dengan kontrol diri yang baik dari dalam batin mereka.</p> <p>  </p> <p> <strong>Faktor Eksternal:</strong></p> <p> 1. Keluarga</p> <p> Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh seseorang sejak ia lahir. Keluargalah yang seharusnya membentuk kontrol diri yang kuat sehingga seorang remaja tidak terjerumus ke dalam kenakalan. Keluarga yang tidak harmonis seperti perceraian kedua orang tua, tidak adanya komunikasi yang baik di dalam keluarga, serta keluarga yang selalu dirundung perselisihan akan memicu perilaku negatif pada remaja.</p> <p> Keluarga juga sangat berperan penting dalam melakukan edukasi dan memberikan pengetahuan agama kepada anaknya sedari lahir, sehingga pada saat mereka beranjak remaja mereka memiliki kontrol diri yang kuat.</p> <p>  </p> <p> 2. Lingkungan Sosial</p> <p> Selain keluarga, seseorang juga akan melakukan proses sosiologis ke lingkungan sekitar. Jika lingkungan tempat ia tinggal merupakan lingkungan yang rawan kejahatan, maka potensi seorang anak untuk melakukan tindakan kejahatan juga akan semakin besar.</p> <p> 3. Pergaulan</p> <p> Pergaulan dengan teman sebaya juga wajib menjadi tanggung jawab keluarganya dalam memberikan pengetahuan kepada remaja untuk memilih teman yang baik. Teman sebaya seringkali menjadi faktor utama bagi seorang remaja untuk melakukan tindak kejahatan.</p> <p> 4. Pendidikan</p> <p> Pendidikan sangat berguna dalam membentuk kepribadian seseorang agar memiliki pengetahuan akan baik buruknya suatu perbuatan. Pendidikan baik harus sejak dini diajarkan oleh kedua orang tua sebelum melanjutkan ke sekolah.</p> <p> 5. Penggunaan Waktu Luang</p> <p> Sebaiknya remaja mempergunakan waktu luangnya dengan hal-hal yang bersifat positif, seperti membantu sesame, olahraga, menjalani hobi, dan lain sebagainya. Hal itu akan menjauhkan remaja untuk mengisi waktu luang untuk melakukan perbuatan anti normatif.</p> <p> 6. Masuknya Kebudayaan Luar</p> <p> Kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan adat dan norma yang berlaku di Indonesia seharusnya harus dihindari atau bahkan tidak diikuti. Apalagi dengan perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin dinamis membuat seorang remaja semakin meninggalkan budaya-budaya aslinya.</p> <p>  </p> <p> <strong>D. Faktor-faktor Munculnya Kenakalan Remaja</strong></p> <p> 1. Kurangnya disiplin yang diterapkan pada anak</p> <p> 2. Kemiskinan dan kekerasan dalam keluarga</p> <p> 3. Adanya saudara atau teman sebaya yang terlebih dahulu berbuat kejahatan</p> <p> 4. Perbedayaan Budaya yang diterima</p> <p> 5. Tingginya konflik dan perilaku agresif dalam keluarga</p> <p> 6. Orang tua yang tidak memberikan contoh perilaku yang baik</p> <p> 7. Kurangnya pengawasan terhadap anak</p> <p> 8. Kurangnya sosialisasi kepada anak terkait lingkungan social yang baik</p> <p>  </p> <p> <strong>E. Pencegahan Kenakalan Remaja</strong></p> <p> <strong>1. Usaha Preventif :</strong></p> <p> a. Memberikan kasih sayang yang cukup kepada anak</p> <p> b. meningkatakn kesejahteraan keluarga</p> <p> c. Mendirikan tempat pengembangan kreasi dan inovasi bagi remaja</p> <p> d. Mengembangkan perlengkapan olahraga bagi remaja</p> <p> e. Mendirikan klinik bimbingan psikologis dan edukatif guna memberikan pengetahuan terhadap tingkah laku remaja</p> <p style="margin-left:13.5pt;">  </p> <p style="margin-left:13.5pt;"> <strong>2. Usaha Memberikan Sanksi</strong></p> <p style="margin-left:13.5pt;"> a. Memberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> b. Memberikan hukuman yang adil dan tidak tebang pilih</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> c. Hukuman yang diberikan seharusnya bersifat edukatif dan mendidik</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> d. Tidak membatasi kreativitas remaja dalam menajalani hukuman tersebut</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> e. Tetap memberikan pengawasan dan pendidikan</p> <p style="margin-left:13.5pt;">  </p> <p style="margin-left:13.5pt;"> <strong>3. Usaha Kuratif</strong></p> <p style="margin-left:13.5pt;"> a. Memberikan pelatihan kapada para remaja untuk hidup teratur dan disiplin</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> b. Memperbanyak program latihan peningkatan keterampilan</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> c. Melakukan perubahan lingkungan tempat tinggal</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> d. Memberikan fasilitas yang diperlukan untuk perkembangan jasmani dan rohani</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> e. Menghilangkan atau menekan penyebab-penyebab timbulnya kenakalan remaja</p> <p style="margin-left:13.5pt;">  </p> <p style="margin-left:13.5pt;"> Oleh :</p> <p style="margin-left:13.5pt;"> Tim PUSPAGA Sekar Jepun, Bidang PUG dan Keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Badung</p>
KENAKALAN REMAJA
24 May 2018