<h3> <img src="/assets/CKImages/images/bupati-badung-nyoman-giri-prasta.jpg" style="margin-right: 10px; float: left; width: 200px; height: 150px;" /><span style="font-size: 16px;"><span style="color: rgb(178, 34, 34);">PENGEMBANGAN SDM</span></span></h3> <p> <span style="font-size: 9px;"><em>ADMIN :DP2KBP3A KAB BADUNG</em></span></p> <p> <em><span style="font-size: 14px;"><strong>PELAKSANAAN</strong></span></em></p> <p> <span style="font-size: 9px;"><em><span style="font-size: 12px;">Dalam upayamembangun dan mengembangkan  sumber daya manusia perlu dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan dengan melibatkan kepedulian masyarakat dan partisipasi sektor terkait agar terbina opini dan kesadaran mengenai betapa pentingnya pengembangan kualitas penduduk dimasa depan.</span></em></span></p> <p> <strong><span style="font-size: 9px;"><em><span style="font-size: 12px;">MEKANISME DAN PENDEKATAN PERAN SEKTOR DAN LEMBAGA DALAM INTERVENSI</span></em></span></strong></p> <p> <span style="font-size: 9px;"><em><span style="font-size: 12px;">Pengembangan sumber daya manusia potensial dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Upaya-upaya pengembangan sumber daya manusia terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan perubahan tantangan globalisasi baik dalam lingkungan nasional maupun internasional. Tahapan pengembangan sumber daya manusia potensial dapat dibagi menjadi tiga tahapan dan berkelanjutan. Upaya-upaya pengembangan sumber daya manusia terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan perubahan tantangan globalisasi baik dalam lingkungan nasional maupun internasional. Tahapan pengembangan sumber daya manusia potensial dapat dibagi menjadi tiga tahapan :</span></em></span></p> <p> 1. Tahap Penyiapan SDM</p> <p>     Merupakan proses pengembangan sumber daya manusia ptensial yang dimulai dari pra nikah sampai dengan proses kehamilan seorang ibu untuk memperoleh anak berkualitas, yang terus dibina sampai dengan BALITA.</p> <p> 2. Tahap Peningkatan SDM</p> <p>     Tahap ini merupakan proses pengisian pengetahuan, keterampilan, agama dan budi pekerti mulai dari Balita sampai dewasa agar menjadi sumber daya manusia dengan kulaitas yang unggul dan penuh kreativitas, yang dimulai dari tingkat SD sampai jenjang Perguruan Tinggi.</p> <p> 3. Tahap Penggunaan SDM</p> <p>     Merupakan proses pemanfaatan dan penempatan yang tepat dari sumber daya manusia agar dapat secara optimal menjadi sumber daya pembangunan yang poroduktif.</p> <p> Dalam rangka pengembangan SDM, berdasarkan analisis situasi, maka untuk mencegah penrurunan kualitas penduduk (SDM) perhatian khusus diberikan pada masa prenatal, Balita, Remaja da Ibu hamil. Sehingga intervensi pengembangan sumber daya manusia dan kesehatan reproduksi yang menyeluruh perlu dirumuskan dan dikoordinasikan bersama-sama sektor terkait, LSOM dan mitra usaha dalam pengelolaan, peningkatan kuantitas dan kualitas pangan, gizi, dan kesehatan.</p> <p> Mekanisme pendekatan peran lembaga dalam intervensi, guna mengembangkan sumber daya manusia potensial perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :</p> <p> <strong>Analisis situasi dan pokok permasalahan.</strong></p> <p> Pengembangan sumber daya manusia potensial yang merupakan rangkaian dalam membangun pendudu maju mmandiri, sejahtera, hidup selaras, serasi, seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan akan merupakan upaya pembangunan penduduk dengan matranya yang meliputi dimensi sebagai individu, keluarga, komunal/masyarakat, dan bernegara yang berarti mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya sebagai insan dan sumber daya.</p> <p> Analisis Situasi.</p> <p> Dalam upaya pemberdayaan keluarga sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia potensial oleh BKKBN diawali dengan analisis situasi yang mencakup :</p> <p> KEKUATAN</p> <p> * Tingginya kesertaan ber-KB</p> <p> * Kemampuan menggerakkan peran serta masyarakat</p> <p> * Jaringan pelayanan dan institusi masyarakat yang luas</p> <p> * Data mikro keluarga</p> <p> * Jaringan kerja dengan berbagai badan internasional</p> <p> * Penghargaan International/center of excellence</p> <p> Hubungan kerjasama International ini membuat Indonesia ditunjuk sebagai salah satu dari empat Center Of Excellence dalam rangka kerjasama Selatan Selatan. Sekitar 3.500 pejabat, manager, profesional dari 89 negara telah belajar ke Indonesia termasuk 360 pejabat tinggi diantaranya beberapa orang menteri. Untuk itulah di BKKBN telah dibentuk International Training Program (ITP).</p> <p> Dalam bidang kependudukan dan kesehatan reproduksi/keluarga berencana, Inbdonesia diminta oleh negara-negara bewrkembang seperti Bangladesh, Vietnam, Laos, India, Pakistan, Solomon Island, Zanzibar, Tanzania, Ghana, Malawi, Senegal, Ethiopia, Zimbabwe, Nepal, Philipina, Fiji dan Papua New Guinea untuk mengirimkan Short term Consultan.</p> <p> Disamping itu, badan-badan internasional telah memberikan pengakuan berupa penghragaan UN Population Award, Hugh Moore Award dan mangement Award, selain memberikan penghargaan diatas, sampai saat ini badan-badaninternasional dan negara donor yang pernah dan atau masih aktif membantu pemerintah Indonesia antara lain : USAID, UNFPA, WHO, UNICEF, UNDP, Masyarakat Uni Eropa, Belanda, Jepang, USA, Australia, Asia Foundation, Rockefeller Foundation, John Hopkin University, AVSC, Pathfinder International, AusAid, Finlandia,ADB,CIDA, JICA dan World Bank.</p> <p> KELEMAHAN</p> <p> * Pencapaian Program antar wilayah tidak merata</p> <p> * Unmet need ber KB relatif tinggi</p> <p> * Pendidikan wanita relatif rendah</p> <p> * Peranan suami relatif masih kurang</p> <p> * Kemampuan dan Kemauan berwirausaha masih kurang</p> <p> PELUANG</p> <p> * Dukungan pemerintah dan masyarakat kuat</p> <p> * Pengembangan SDM prioritas pembangunan nasional</p> <p> * Dukungan Internasional kuat</p> <p> ANCAMAN</p> <p> * Meningkatnya jumlah keluarga Pra sejahtera dan KS I</p> <p> * Kecendrungan timbulnya lost generation</p> <p> * Pemahaman terhadap HAM dan demokrasi yang kebablasan</p> <p> * Munculnya kerusuhan yang menjurus disintegrasi</p> <p> TUJUAN</p> <p> Tujuan pemberdayaan keluarga sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia potensial oleh BKKBN adalah Terwujudnya pelembagaan dan pembudayaan NKKBS dalam rangka meningkatkan kemampuan keluarga sebagai wahana yang berperan dan bertanggungjawab dalam pengembangan SDM potensial. Upaya pemberdayaan keluarga perlu memperhatikan sistem nilai yang ada dalam masyarakat, kondisi p[olitik, ekonomi sosial, budaya dan pertahanan keamanan nasional serta perkembangan globalisasi. Sedangkan proses pemberdayaan keluarga ini dilakukan secara terpaduoleh pemerintah bersama dengan LSOM, swasta dan masyarakat melalui pemantapan pelaksanaan delapan fungsi keluarga sesuai dengan kondisi dari tiap-tiap keluarga melalui siklus perkembangannya untuk menjadikan setiap anggota keluarga menjadi Insan Pembangunan dan Insan Pembangunan yang Produktif dan Kompetitif dengan nuansa/filosofi NKKBS.</p> <p> Karena itu keluarga Pra Sejahtera dipilih atas alasan ekonomi dan non ekonomi. Pra Sejahtera alasan ekonomi seharusnya menjadi sasaran prioritas program JPS sesuai dengan program teknis dan kebutuhan kondisi nyata keluarga sasaran. </p> <p> Keluarga Sejahtera III plus adalah tahap tertinggi, ytiu keluarga yang telah mampu memenuhi sampai pada kebutuhan pengembangan diri, merupakan gambaran nyata dari keluarga kecil bahagia sejahtera, yang harus kita masyarakatkan agar menjadi cita-cita tiap keluarga Indinesia. Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera merupakan wujud SDM Potensial yang dicita-citakan dan sekaligus Keluarga Kecil yang Bahagia Sejahtera itu merupakan bentuk keluarga yang ideal sebagai Wahana Pengembangan SDM Potensial. Untuk menjadikan keluarga tersebut Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera atau Keluarga Sejahtera III Plus diintervensi menurut delapan fungsi keluarga sesuai dengan hasil pendataan. (<span style="font-size: 10px;"><em><span style="color: rgb(178, 34, 34);">sumber BKKBN Pusat</span></em></span>).</p>
SDM
21 May 2018