<h3> <img src="/assets/CKImages/images/bupati badung.jpg" style="margin-right: 10px; float: left; height: 180px; width: 150px;" /><span style="font-size: 14px;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN  TAMAN TERBUKA LAYAK ANAK (TABULA) </span></span></h3> <h3> <span style="font-size: 14px;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">                                              DI KABUPATEN BADUNG</span></span></h3> <p> <span style="font-size: 10px;"><span style="color: rgb(139, 69, 19);"><em>                                                                   OLEH : Putu Arsa Putra</em></span></span></p> <p> <span style="color: rgb(139, 69, 19);"><em><span style="font-size: 10px;">                                                        Admin Bidang Dalduk DP2KBP3A Kab.Badung</span></em></span></p> <p>  </p> <p> <span style="color: rgb(128, 0, 0);"><strong>1. Latar belakang.</strong></span></p> <p style="text-align: justify;"> Ketertinggalan dan Kemiskinan dalam sebuah negara merupakan penyakit yang susah diobati apalagi ditambah dengan ketidakpedulian dari pemerintah bersangkutan terhadap masalah yang tengah dihadapi tersebut. Bilamana pemerintah tidak serius menangani masalah itu, maka dapat dipastikan akan memunculkan masalah-masalah baru yang lebih berat dan bisa membahayakan keberadaan pemerintahan suatu negara. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah Kabupaten Badung yang didasari atas inisiatif Bupati Badung melakukan inovasi dalam upaya meningkatkan pembangunan keluarga serta meminimalisir ketertinggalan dan kemiskinan di wilayah Kabupaten Badung. Pembangunan Keluarga sejahtera dan berkualitas menjadi prioritas dan atensi dari Bupati Badung<strong> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">I Nyoman Giri Prasta</span></strong> yang dikenal ketegasannya disamping itu juga dikenal dengan paradigma kerja serba cepat, tepat dan tuntas bagi ASN dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Bupati Badung menyadari betul akan dampak dari kemiskinan bagi kehidupan masyarakat dan juga terhadap keseimbangan pemerintahan di wilayah Kabupaten Badung. Untuk itu Bupati Badung selalu menghimbau dan  mengajak ASN Badung untuk selalu bekerja dengan cepat dan tuntas demi tercapainya keberhasilan program pemerintah Kabupaten Badung.</p> <p style="text-align: justify;"> Seperti halnya hampir disebagian besar wilayah di Indonesia banyak ditemukan pelanggaran legalitas hak-hak anak, diantaranya terjadi eksploitasi anak dengan mempekerjakan anak-anak dibawah umur, perampasan atas hak anak, kekerasan terhadap anak dan sebagainya. Pelanggaran atas hak-hak anak seharusnya tidak perlu terjadi seandainya keterbelakangan dan kemiskinan tidak terjadi pada daerah-daerah yang mengalami problem seperti tersebut. Padahal semestinya kita berkewajiban melindungi anak-anak dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kognitifitas anak dimaksud. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang ini sangat wajar diterbitkan apalagi Indonesia telah meratifikasi<span style="color: rgb(255, 0, 0);"> Konvensi Hak Anak PBB (CRC, 1984) dan melalui Keppres No. 36 Tahun 1990 (Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2002). </span>Dengan Undang-Undang ini dapat dilihat atau mencerminkan bagaimana negara berusaha keras untuk meneuhi kewajibannya demi memenuhi hak-hak anak yang merupakan komitmen internasional sebagaimana telah disepakati dalam dokumen akhir pertemuan<span style="color: rgb(255, 0, 0);"> UNGASS </span>(<strong><em>UNITED NATIONAL GENERAL ASSEMBLY FOR SPECIAL SECTION ON CHILDREN</em></strong>) ke 27 yang menghasilkan "<strong> <em>A WORLD FIT FOR CHILDREN</em></strong> " (dunia yang aman bagi anak) yang berisi prinsip-prinsip pokok perlindungan dan kesejahteraan anak.</p> <p style="text-align: justify;"> Oleh karena itu, negara dan orang tua khususnya perlu memberikan perhatian kepada anak-anak di lingkungan keluarganya melalui pemenuhan hak partisipasi anak. Secara individu anak merupakan tanggungjawab kita bersama selaku orang tua yang melahirkannya, seperti misalnya sandang, pangan, papan dan infrastrukrtur yang dinilai dapat membantu meningkatkan tumbuh kembang anak  termasuk kognitifitas anak. Disamping itu kreativitas dan inovasi anak harus dikembangkan untuk dapat memberikan sumbangan nilai-nilai luhur  yang positif bagi keluarga dan bangsa secara umum.</p> <p style="text-align: justify;"> Dilatar belakangi kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Bupati Badung <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>I Nyoman Giri Prasta</strong></span> menginisiasi program layak anak dengan maksud untuk memberikan jaminan perlindungan atas hak-hak anak. Hal ini dibuktikan oleh Bupati Badung dengan membangun <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Taman Terbuka Layak Anak</span> di lingkungan Puspem Badung (Sempidi), yang dilengkapi berbagai permainan untuk anak-anak. Inisiatif dan inovasi Bupati Badung dilanjutkan dengan menambah dan memperbanyak pembangunan Taman Layak Anak ke hampir seluruh Desa yang ada di wilayah Kabupaten Badung. Sementara ini pembangunan Taman Bermain Layak Anak untuk setiap desa lokasinya di masing-masing<span style="color: rgb(128, 0, 0);"> Kantor Desa.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(178, 34, 34);"><strong>2. DASAR HUKUM</strong></span></p> <p style="text-align: justify;"> Pemerintah telah menerbitkan dan mengundangkan undang-undang/kepres/peraturan yang dapat dijadikan payung hukum Perlindungan atas hak anak seperti :</p> <p style="text-align: justify;">     a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak.</p> <p style="text-align: justify;">     b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.</p> <p style="text-align: justify;">     c. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 Tentang Pengesahan Konvensi Hak Anak.</p> <p style="text-align: justify;">  </p> <p style="text-align: justify;"> <strong style="color: rgb(128, 0, 0);">3. PROGRAM TABULA (TAMAN TERBUKA LAYAK ANAK)</strong></p> <p style="text-align: justify;"> Program <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>TABULA</strong> (Taman Terbuka Layak Anak)</span> adalah merupakan program inisiatif yang dimaksudkan untuk memberikan ruang yang lebih luas kepada anak, dalam hal ini pemenuhan hak-hak anak  di wilayah Kabupaten Badung. Bupati Badung (I Nyoman Giri Prasta) sendiri menyadari betul betapa pentingnnya anak-anak bagi kelangsungan keluarga secara individu dan masa depan bangsa secara umum.Pengembangan potensi dan kreativias anak seharusnya dilakukan  melalui peranserta aktif anak-anak berkaitan dengan nasib dirinya. Pelaksanaan peranserta anak bertujuan menjamin agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik dari segi mental, fisik maupun sosial serta mendapatkan perlindungan secara maksimal. <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>Program Tabula</strong></span> ini telah dilaksanakan sebagai <strong><em><span style="color: rgb(255, 0, 0);">proyek percontohan </span></em></strong>dengan membangun dan mengembangkan wilayah-wilayah yang telah ditentukan dan secara hukum telah memenuhi syarat untuk dijadikan lokasi/area  Taman Bermain yang terbuka Bagi Anak-anak. Pemkab Badung<strong> </strong>secara sporadis dan melakukan penyebaran pembuatan Taman Bermain pada kantor lurah ataupun kantor Desa di wilayah Kabupaten Badung. Untuk tahap awal pembuatan taman bermain yang ada pada kantor-kantor Lurah/Desa dengan infrastruktur masih sederhana ( 1 sampai 4 model permainan) yang dapat disediakan, hal ini terkendala lahan yang ada disekitar kantor tersebut.</p> <p style="text-align: justify;"> Ada beberapa kendala yang menyebabkan tumbuh kembang dan kreativitas anak tidak bisa berkembang dengan baik seperti diantaranya;</p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">a. Pengambilan Keputusan.</span></p> <p style="text-align: justify;">     Tumbuh kembang anak yang tidak optimal membuat anak-anak rentan terhadap berbagai bentuk gangguan (pelecehan, kekerasan dan diskriminasi). Seperti diketahui banyak sekali keputusan dan kebijakan  publik yang mengabaikan kepentingan hak-hak anak, sehingga program dan kegiatan kerja yang telah  disepakati atau disiapkan tidak ramah anak.Hal ini terjadi karena masih banyak terdapat anggapan ataupun pemahaman orang dewasa yang menganggap bahwa cara berfikir anak masih belum matang. Padahal secara umum partisipasi anak sangat diperlukan untuk dijadikan suatu materi dalam pengambilan keputusan. Apabila hal ini diabaikan maka anak-anak akan merasa hidup didalam lingkungan yang tidak ramah, yang pada akhir akan dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun psikis.</p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">b. Persepsi orang dewasa.</span></p> <p style="text-align: justify;">     Pada umumnya orang dewasa (orang tua) selalu beranggapan bahwa anak yang belum menginjak usia dewasa, masih dianggap belum mempunyai kemampuan dan  kurang memahami potensi dirinya serta tidak memilikii kemampuan seperti layaknya orang dewasa (belum mengenal lingkungan dalam arti luas dengan baik). Sebagian besar orang dewasa/orang tua akan merasa senang bilamana melihat anak-anak menjadi penurut dan patuh, akan tetapi tidak pernah mempertimbangkan apa yang diinginkan/ disarankan oleh anak. Kecendrungan untuk menguasai hak anak secara absolut justru akan menajdi bumerang bagi anak yang membuat anak menjadi bersikap pasif, takut bertindak, takut berbuat sesuatu yang mungkin keliru.</p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">c. Ruang partisipasi</span></p> <p style="text-align: justify;">     Ruang partisipasi disini maksudnya adalah ruangan dalam bentuk fisik dimana anak-anak dapat melakukan aktifitasnya, misalnya aula, gelanggang olah raga, <span style="color: rgb(255, 0, 0);">taman bermain</span>, lapangan,<span style="color: rgb(178, 34, 34);"> taman terbuka hijau</span>, ruang belajar dan taman bacaan serta sarana pengembangabn bakat. Ketersediaan ruang partisipasi anak saat ini masih sangat sempit dan bahkan dikelompok masyarakat tertentu belum berkembang.</p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">d. Kesempatan</span></p> <p style="text-align: justify;">     Kesempatan anak untuk berparrtispasi terkait dengan waktu. Banyaknya waktu yang dialokasi orang dewasa untuk anak mendorong  membuka peluang lebih luas bagi anak dan untuk berpartipasi.</p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">e. Wadah partisipasi</span></p> <p style="text-align: justify;">     Bentuk  wadah partisipasi anak dalam kehidupan sehari-hari adalah <span style="color: rgb(255, 0, 0);">organisasi, kelompok kegiatan, perkumpulan, asosiasi dan sanggar kegiatan anak.  </span>Wadah-wadah partisipasi anak tersebut sesungguhnya cukup efektif sebagai media bagi anak untuk dijadikan sebagai sarana partisipasi anak dalam pembangunan.  BerbTaman agai macam media/sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan tumbuh kembang anak, salah satunya adalah dengan menyediakan fasilitas bahan bacaan seperti  Taman Baca atau rumah pintar pada masing-masing desa  di Kabupaten Badung. Taman Baca yang ada paling tidak harus memenuhi beberapa kriteria seperti; lokasi strategis, mudah dijangkau, suasana nyaman dan yang terpenting adalah aspek keamanan harus terjaga dengan baik, mengingat taman bacaan tersebut disediakan dan diperuntukkan bagi anak-anak. Dengan demikian diharapkan secara individu anak-anak dapat tumbuh dan berkembang lebih baik aktif mengikuti berbagai kegiatan dalam berbagai organisasi anak tersebut. Tabula pada intinya harus mengandung dua aspek penting yang mampu mengubah perilaku anak kearah yang positif, kedua aspek tersebut adalah :<span style="color: rgb(255, 0, 0);"> 1. Unsur Rekreasi, 2. Unsur Pendidikan (edukasi).</span> Kedua aspek ini merupakan unsur yang paling utama disamping memprtimbangkan aspek lainnya seperti keamanan, kenyamanan, keasrian lingkungan, pengawasan, pengelolaan taman dan sebagainya. Tabula diharapkan dapat menjaga image positif bagi anak-anak agar supaya anak-anak menjadi betah dan selalu tertarik untuk datang ke Tabula, sehingga anak-anak pada akhirnya terhindar dari kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan oleh kita semua baik selaku personal orang tua maupun sebagai anggota masyarakat di desa bersangkutan.</p> <p style="text-align: justify;">  </p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(128, 0, 0);"><strong>4. Dari TABULA ke DEWILA</strong></span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">Program Pembangunan Taman Terbuka Layak Anak (</span><span style="color: rgb(255, 0, 0);">TABULA</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">) di Kabupaten Badung pasti akan berdampak positif terhadap masyarakat, mengingat  Tabula ini  memang disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat sebagai tempat rekreasi dan bermain bagi anak-anak (Kategori : Wadah Aspirasi).  Tabula ini juga nantinya diharapkan dapat membantu perkembangan perekonomian masyarakat setempat, sebab Tabula untuk tahap selanjutnya dapat dikembangkan lebih lanjut kearah yang lebih luas yaitu menjadikan  </span><span style="color: rgb(255, 0, 0);">TABULA </span><span style="color: rgb(0, 0, 0);">sebagai embrionya</span><span style="color: rgb(255, 0, 0);"> DEWILA</span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> ( Desa Wisata Layak Anak).</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">Dalam pengembangan dan pembangunan Tabula ini, ada  beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan agar dikemudian hari tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Oleh karenya penetapan suatu kawasan/area yang dijadikan sebagai Tabula sedikitnya mengandung beberapa kriteria seperti diantaranya ;</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>4.1. Keamanan TABULA terjaga dengan baik.</strong></span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(0, 0, 0);">Sebagai Taman yang disediakan untuk anak-anak, unsur keamanan sepatutnya menjadi prioritas utama dan bukan sebaliknya malah menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Faktor keamanan harus terjamin sehingga tidak memberi kekhawatiran bagi orang tua yang anak-anaknya bermain dan rekreasi ke Tabula. Beberapa aspek keamanan yang perlu mendapatkan perhatian antara lain;  tidak dekat jalan raya,  tanah lokasi Tabula diusahakan datar/tidak bergelombang, jauh dari tebing dan tanah curam, tidak banyak pohon-pohon besar yang dapat membahayakan anak-anak, mudah dilakukan pengawasan sehingga anak-anak masih dalam kontrol orang tua yang mengantar ke Tabula. </span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>4.2. Designe Infrastruktur (Sarana dan prasarana) TABULA.</strong></span></p> <p style="text-align: justify;"> Sebagai Taman yang diperuntukkan bagi anak-anak seyogyanya sarana dan prasarana bermain (alat permainan) diusahakan di design sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan dibuat selengkap mungkin, hal ini dimaksudkan untuk memberikan daya tarik bagi anak-anak untuk datang ke Taman TABULA, disamping itu dengan banyaknya macam permainan tentunya dapat membuka daya pikir (kognitifitas) anak bersangkutan dengan adanya berbagai macam pilihan model permainan yang ada. Tabula ini disediakan dan dibangun dengan model/arsitektur yang beraroma dan bercirikan sesuatu yang sesuai dengan anak-anak. Taman Terbuka Layak Anak juga perlu menyediakan tanah lapang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan model permainan sendiri bagi anak-anak, selain itu juga dapat dipergunakan sebagai sarana untuk menggali model permainan tradisional yang hampir punah dan kemudian diperkenalkan kepada anak-anak yang datang ke TABULA untuk dimainkan bersama orang tua mereka masing-masing.</p> <p style="text-align: justify;"> Layaknya sebuah taman pada umumnya (sesuai dengan filosofi Taman menurut sastra Hindu), dimana yang namanya Taman seyogyanya terdapat unsur air, yang artinya diareal taman harus ada kolamnya dan bila perlu dilengkapi dengan air mancur yang inovatif sehingga dapat menambah daya tarik daripada TABULA tersebut. Kolam disini dibuat dengan tetap mempertimbangkan aspek keamanan terhadap anak-anak, agar kolam yang ada tidak membahayakan bagi anak-anak. Kolam dimaksud dalamnya tidak lebih dari sebetis orang dewasa sehingga tidak membahaykan anak-anak.</p> <p style="text-align: justify;"> TABULA disamping sebagai tempat bermain juga perlu dipikirkan untuk membangun minat baca serta mengembangkan olah pikir anak dengan cara menyediakan tempat atau bangunan yang dilengkapi buku-buku bacaan, dalam hal ini Taman Bacaan per;u disediakan di dalam areal Taman Terbuka bagi anak-anak dimaksud.</p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><strong>4.3. Penetapan Lokasi TABULA (Taman Terbuka Layak Anak).</strong></span></p> <p style="text-align: justify;"> Ada beberapa lokasi/desa yang masuk kriteria dan tepat dijadikan model awal percontohan pengembangan TABULA dikarenakan lokasi desa dimaksud jauh dari keramain dan hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang. Dari kriteria tersebut ada beberapa desa yang cocok untuk dikembangkan menjadi desa layak anak di Kabupaten Badung, desa-desa tersebut antara lain :</p> <p style="text-align: justify;"> <em><strong><span style="color: rgb(128, 0, 0);">a. Desa Plaga Kecamatan Petang (Badung).</span></strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> <em><strong><span style="color: rgb(128, 0, 0);">b. Desa Taman Kecamatan Abiansemal (Badung).</span></strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> <em><strong><span style="color: rgb(128, 0, 0);">c. Desa Baha Kecamatan Mengwi (Badung).</span></strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> <em><strong><span style="color: rgb(128, 0, 0);">d. Desa Ungasan Kecamatan Kuta Selatan (Badung).</span></strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> Keempat Desa tersebut sangat cocok dijadikan<em> proyek percontohan</em> pembangunan dan pengembangan Taman Terbuka Layak Anak di Kabupaten Badung, sebelum  dilakukan penetapan  pada desa-desa lainnya di Badung sebagai area /lokasi yang dianggap layak untuk dikembangkan dan dibangun sebuah TABULA.</p> <p style="text-align: justify;"> <strong><span style="color: rgb(128, 0, 0);">5. Kombinasi Desa Layak anak dan Desa wisata</span></strong></p> <p style="text-align: justify;"> Pengembangan dan pembangunan Taman Terbuka Layak Anak sebagai embrio dari Desa Layak Anak, perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam agar program yang telah direncanakan tidak menjadi sia-sia /mubazir. Taman Terbuka Layak Anak sebenarnya diperuntukkan bagi anak-anak, akan tetapi tidak menutup kemungkinan Taman Terbuka Layan Anak (TABULA) ini secara alami dapat dikembangkan menjadi obyek wisata yang lebih luas yakni di kembangkan menjadi Desa Wisata. Program Desa Wisata telah disosialisasikan sekitar hampir lebih dari 25 tahun, dimana Desa Baha Kecamatan Mengwi telah ditetapkan sebagai Desa Wisata. Desa Baha yang telah dikukuhkan menjadi desa wisata oleh Bupati Badung Alit Putra ternyata sampai sekarang belum berjalan sesuai  dengan yang direncanakan. Hal ini disebabkan beberapa kendala diantaranya;</p> <p style="text-align: justify;"> a. Infrastruktur tidak dikerjakan dengan konsisten dan grand designnya tidak jelas.</p> <p style="text-align: justify;"> b. Model bangunan tidak seharusnya mencontoh desa wisata yang sudah ada, maksudnya adalah harus tetap pada ciri dan kekhasan desa tersebut.</p> <p style="text-align: justify;"> c. Sumber Daya Manusia belum siap desa Baha diunggulkan dan dipersiapkan menjadi desa wisata.</p> <p style="text-align: justify;"> d. potensi alam/desa belum dikelola dengan baik atau belum dipersiapkan secara maksimal untuk konsumen pengunjung.</p> <p style="text-align: justify;"> Berpedoman dari kondisi desa Baha tersebut, maka pemerintah Kabupaten Badung perlu merevitalisasi beberapa desa yang dicanangkan sebagai desa wisata. Revitalisasi desa wisata harus tetap menjaga kelestarian lingkungan desa, yang perlu dilakukan penataan dan perbaikan seperti jalan-jalan desa, telajakan rumah warga, pembangunan taman-taman desa, angkul-angkul rumah warga ditata dengan ciri khas pada masing-masing desa dimaksud dan berbagai infrastruktur menarik lainnya, sehingga mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung ke desa-desa yang telah dipersiapkan sebagai desa wisata. Pemerintah Kabupaten Badung juga perlu membangun <em>stop over</em> disepanjang jalan penghubung desa wisata yang ada di Badung, Hal ini dimaksudkan agar pengunjung yang melakukan perjalanan wisata tidak merasa bosan dan jenuh di dalam kendaraan selama melakukan perjalanan wisata di sekitar wilayah Kabupaten Badung.  Hal ini perlu dipertimbangkan sehingga tidak ada lagi<span style="color: rgb(255, 0, 0);"> * pembatas*</span> di wilayah Badung dalam hal pariwisata. Dengan mengkombinasikan Taman Terbuka Layak Anak sebagai salah satu obyek wisata, secara tidak langsung akan menjadi pendukung dan pelengkap desa sebagai Tujuan Wisata (Desa Wisata ataupun Desa Wisata Layak Anak). Begitu pula sebaliknya Tabula akan menjadi lebih bermanfaat dan berfungsi seperti yang telah direncanakan, apabila pada desa tersebut dikembangkan menjadi desa wisata.</p> <p style="text-align: justify;"> <strong><span style="color: rgb(128, 0, 0);">6. Penetapan Kerjasama (MoU).</span></strong></p> <p style="text-align: justify;"> Untuk mempercepat proses pengenalan wilayah yang ditetapkan sebagai desa wisata pihak pemerintah sebaiknya mengadakan kerjasama dengan <em><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tour Operator</span></em> atau <span style="color: rgb(0, 0, 205);"><em>Travel Agent</em></span>  yang ada di wilayah Kabupaten Badung (kalau perlu yang ada di Bali) sebagai langkah promosi sekaligus meminta pihak travel agent untuk ikut secara bersama-sama menjual desa-desa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata kepada touris, serta memasukkannya dalam brosur-brosur agent dimaksud. Sejauh ini kegagalan pengembangan desa wisata seperti Desa Baha salah satunya adalah tidak ada kerja sama dengan <span style="color: rgb(255, 0, 0);"><em>Tour Operator/travel agent</em></span>. Kekeliruan seperti ini tidak perlu lagi terjadi, yang menyebabkan program pengembangan desa wisata menjadi mubasir dan banyak menghabiskan biaya namun refund nya tidak ada serta tidak ada manfaatnya terhadap masyarakat setempat.</p> <p style="text-align: justify;"> <strong><span style="color: rgb(128, 0, 0);">7. Kesimpulan</span></strong></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Keberhasilan Program Tabula ( Taman Terbuka Layak Anak)  ke Dewila (Desa Wisata Layak Anak ) adalah :</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">a. Komitmen Pemerintah dan Masyarakat menjadikan Desa Wisata sebagai prioritas peningkatan kesejahteraan masyarakat Badung.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">b. Peningkatan kualitas SDM masyarakat serta kompetensi dan komitmen  pemerintah sebagai pendamping pelaksanaan program.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">c. Pelaksanaan kerjasama (MoU) dengan lembaga terkait khususnya berhubungan dengan kegiatan pariwisata.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">d. persiapan dan penyediaan infrastruktur dengan baik.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">e. Pengelolaan program Tabula dan Dewila dilaksanakan secara profesional.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">f. Dibutuhkan Konsultan pendamping di bidang pariwisata pada tahap awal pelaksanaannnya.</span></p> <p style="text-align: justify;"> _________________________________________________________________________________________________</p> <p style="text-align: justify;"> <strong><span style="font-size: 10px;"><em>Admin : DP2KBP3A Kabupaten Badung</em></span></strong></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10px;"><em><strong>___________________________________</strong></em></span></p>
DESA LAYAK ANAK
22 Feb 2018